RESUME BUKU
Nama : Tri Mashudi
NIM : 111-11-177
Judul
Buku : Ide-Ide Kreatif Mendidik Anak
Bagi Orangtua Sibuk
Pengarang
: Dr. Supardi, MM & Aqila Smart
Penerbit
: Katahati
Kota
Terbit : Jogjakarta
Tahun
Terbit : 2010
BAB I
MULTIPLE INTELLIGENCES, KUNCI
ANAK BERPRESTASI
Setiap orangtua tentu mengiginkan anak yang cerdas, berprestasi,
dan pandai membawa dirinya sendiri. Beberapa orangtua khawatir jika anaknya
tidak dapat menerima pelajaran dengan baik, tidak dapat mengerjakan tugas
dengan sempurna. Bagi orangtua yang sibuk, kekhawatiran seperti ini selalu
menjadi musuh yang membanyangi mereka.
A.
Kenali
Jenis Kecerdasannya
Setiap anak terlahir cerdas. Tinggal bagaimana orangtua
mengembangkan jenis kecerdasan yang dimiliki anaknya. Orangtau harus tahu bahwa tingkat kecerdasan
setiap anak berbeda. Dengan demikian, orangtua tidak akan memaksa anaknya untuk
selalu mendapatkan nilai 10 pada semua mata pelajaran di sekolah.
Mengenal kecerdasan anak dapat dilakukan dengan cara melakukan
pendekatan dan mengamati kegemaran anak. Selain melakukan pendekatan dan
mengamati kegemarannya, dengan memperhatikan kenakalan anak, kecerdasan yang
anak miliki dapat terlihat. Kenakalan anak adalah semacam “seruan
pemberontakan” terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan. Kerena anak-anak
menganggap gaya belajar yang diterapkan tidak sesuai dengan gaya belajar
alamiah mereka, mereka berteriak minta tolong. Cara anak mengekspresiakan
permintaan tolong adalah dengan melakukan hal-hal yang dianggap orang dewasa
sebagai kenakalan.
Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah
mengamati cara anak menggunakan waktu luang mereka. Pada saat jadwal anak tidak
diatur secara eksternal oleh orang lain, anak dapat tampil alamiah dan apa
adanya. Oleh karena itu, aktivitas mereka menunjukkan bagaimana cara mereka
belajar (learning style) dan jenis kecerdasan yang menonjol pada diri
mereka. Maka, pengamatan tersebut dapat kita terapkan pada anak-anak di rumah.
Selanjutnya, kembangkan kecerdasan majemuk anak anda dengan cara anak
harus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk tampil di muka umum atau
kecerdasan sosial. Stiap anak memiliki satu kecerdasan yang menonjol, tetapi
anak tidak akan sukses hanya dengan mengandalkan satu jenis kecerdasan saja.
Untuk itu, cobalah mengembangkan jenis kecerdasan lain yang anak anda tidak
sukai dengan memberikan rangsangan yang dapat mengembangkan kecerdasannya.
B.
Jenis
Kecerdasan
Kecerdasan dapat dipahami dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Kecerdasan secara garis besar dibagi menjadi tiga macam,
yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual.
Kecerdasan spiritual dapat dilihat dari ketaatan anak terhadap
agamanya. Kecerdasan emosional mencangkup pengendalian diri,semangat, dan
ketekunan serta kemampuan memotivasi diri. Sementara itu, kecerdasan
intelektual adalah kemampauan otak untuk mengolah dan berpikir kognitif. Yaitu,
kecerdasan yang terukur dengan angka-angka sejak mulai belajar, duduk dibangku
sekolah hingga tamat sekolah.
Horward Gardner, merumuskan 9 macam kecerdasan intelektual yang
dimiliki manusia, antara lain:
1.
Kecerdasan
Logika
Kecerdasan
logika hampir sama dengan IQ (Intelligence Quotient). Kemampuan
berhubungan dengan angka-angka atau hal-hal yang lebih rumit. Oleh sebab itu,
membutuhkan kecerdasan otak yang tinggi untuk menyelesaikannya.
Cara
merangsang kecerdasan logika:
a.
Tempelkan
poster matematika, seperti perkalian, penjumlahan, dan lain-lain.
b.
Ajarkan
kepadanya cara berhitung yang menyenangkan dan mudah dilakukan, misalnya dengan
jari.
c.
Beri
dia alat untuk menghitung seperti sempoa.
d.
Belikan
komik-komik matematika dan pelajaran lainnya untuk mengatasi kelemahannya pada
pelajaran lain.
e.
Stimulasi
dengan progam komputer yang mengajarkan teknik membaca yang logis.
f.
Jika
anda mempunyai waktu luang, ajak anak anda melakukan permainan yang menggunakan
logika untuk memenangkannya, misalnya, catur teka-teki, dan lainnya.
2.
Kecerdasan
Verbal
Kecerdasan
verbal berhubungan dengan kecerdasan menulis dan berbicara. Ada sebagian anak
yang sulit untuk berkomunikasi dengan temannya. Maka dari itu, membutuhkan cara
agar anda merangsang kecerdasan verbalnya.
Cara
merangsang kecerdasan verbal:
a.
Ajak
anak anda jalan-jalan ke toko buku untuk menambah rasa ketertarikannya.
b.
Ajarkan
pada dia bahasa lain atau anda dapat mengikutkannya untuk les bahasa.
c.
Lengkapi
peralatan yang ia butuhkan, misal alat tulis.
d.
Beri
anak catatan khusus untuk mencatat semua yang ia lakukan agar menjadi sebuah
cerita.
e.
Gunakan
bahasa yang ia pelajari dalam bahasa sehari-hari atau dua hari seminggu (sesuai
kesepakatan).
f.
Mengajak
anak bercakap-cakap, merangsang untuk berbicara serta menyanyikan lagu
anak-anak.
3.
Kecerdasan
Spasial-Visual
Kecerdasan
spasial-visual adalah kecerdasan seseorang dalam menggerakkan tangan dan
mengekspresikan pikirannya dalam sebuah gambar dan tata ruang yang sesuai
dengan perasaannya.
Cara
merangsang kecerdasan spasial-visual:
a.
Gunakan
puzzle untuk melatih otak kanannya atau teka-teki bergambar lainnya.
b.
Lengkapi
alat-alat yang diperlukan, seperti alat menggambar.
c.
Berikan
ia kebebasan untuk berekspresi, jangan batasi hasil karyanya.
d.
Jika
anda memiliki waktu luang ajak ia untuk ikut menata kamarnya.
e.
Berilah
ia perlengkapan tambahan seperti kamera.
f.
Ajarkan
pada ia menggambar di alat lain, yaitu komputer.
4.
Kecerdasan
Musikal
Anak
yang mrmiliki lecerdasan musikal lebih mudah menghafalkan lirik-lirik lagu dan
not lagu.Meskipun misalnya lagu itu tidak terlalu terkenal atau tidak banyak
orang menyukainya.Cerdas musikal dapat dipengaruhi karena adanya faktor
keturunan atau terjadi secara ilmiah karena sang bunda sering melakukan terapi
kecerdasan janin dengan musik.
Cara
merangsang kecerdasan musikal:
a.
Dalam
menghafal pelajaran lain,buatlah lagu-lagu yang berkaitan untuk mengatasi
kelemahannya menghafal pelajaran lain.
b.
Beri
dia kaset atau CD lagu yang sesuai dengan umurnya.
c.
Lengkapi
dengan alat-alat pembelajaran untuk memaksimalkan bakat yang telah dimilikinya
agar tersalurkan dengan baik.
d.
Buatlah
jadwal bernyanyi bersama keluarga untuk melatih keberanian anak.
e.
Ikut
sertakan anak pada kelas musik untuk mengembangkan bakatnya.
f.
Ajaklah
anak mendengarkan musik, bernyanyi, dan mengikuti irama dengan tepuk tangan.
5.
Kecerdasan
Naturalis
Kecerdasan
naturalis berkaitan dengan seberapa besar anak mengenal alam. Apa yang akan dia
lakukan ketika berbaur dengan alam atau ilmu apa saja yang dapat diambil dari
alam. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis lebih suka belajar di alam
terbuka daripada ruang tertutup. Ia akan lebih mudah memahami pelajaran yang
diambil dari alam daripada pelajaran-pelajaran yang membutuhkan kerja otak yang
tinggi.
Cara
merangsang kecerdasan naturalis:
a.
Lakukan
petualang seperti outboun saat Anda mempunyai waktu libur.
b.
Ajak
ia belajar di alam terbuka agar pelajaran lainya tidak ketinggalan.
c.
Gunakan
benda-benda alam untuk melatih kemampuannya berhitung.
d.
Sediakan
CD atau DVD yang mengupas semua tentang isi alam.
e.
Lengkapi
perlengkapan seperti alat memancing, alat-alat camping, dan lain-lain.
f.
Jika
Anda memiliki sebidang tanah kosong di halaman rumah, ubahlah menjadi kebun
mungil atau taman mini untuk inspirasi anak Anda.
6.
Kecerdasan
Intrapersonal
Kecerdasan
Intrapersonal sering juga disebut dengan kecerdasan diri. Kecerdasan
intrapersonal adalah kepekaan terhadap ekspresi wejah, suara, gerak-isyarat
serta kemampuan membedakan aneka tanda interpesonal dan menanggapinya secara
efektif.
Cara
merangsang kecerdasan intrapersonal:
a.
Sediakan
buku yang menarik minatnya untuk dibaca.
b.
Biarkan
dia berprestasi dengan caranya sendiri, tanpa melepaskan peran anda sebagai
pengawas.
c.
Planning-kan masa depan untuk mengatasi kelemahannya terhadap pelajaran
lain.
d.
Doronglah
anak agar berani tampil berlomba di ajang tujuh belasan, misal menyanyi.
7.
Kecerdasan
Sosial
Kecerdasan
sosial adalah kecerdasan untuk memahami orang lain dan pandai membawa diri saat
berada dalam lingkungan sosial. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan sosial
lebih banyak memiliki teman dan ia lebih pintar memahami masalah yang terjadi
dalam lingkungan sosialnya.
Cara merangsang kecerdasan sosial:
a.
Ajak
anak anda mengikuti kegiatan yang diadakan di sekolah atau yang lainnnya.
b.
Berilah
dia film anak-anak yang menyimpan makna kebaikan.
c.
Dorong
anak agar selalu punya waktu untuk bermain dengan anak lain yang sebaya, lebih
tua, ataupun lebih muda.
8.
Kecerdasan
Eksistensial
Kecerdasan yang menaruh perhatian besar pada masalah hidup yang
paling utama dan hakiki,seperti halnya yang berbau filosofis. Contoh yang
paling umum dari orang-orang yang memiliki kecerdasan seperti ini adalah mereka
yang sering di malam hari duduk di balkon atau serambi rumah dan memandang
bintang di langit sembari bertanya di dalam hatinya. “kira-kira berapa
luasnya jagat raya ini”.
Jarang sekali ada anak yang memiliki kecerdasan eksistensial. Cara
pengembangannya pun tidak seperti kecerdasan lainnya. Dengan adanya pengalaman
yang dilalui, maka kecerdasan eksistensial juga akan berkembang.
9.
Kecerdasan
Kinestetik
Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik, seperti kecepatan,
kelenturan, dan lainnya. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik lebih sering
berprestasi dalam bidang olahraga dan seni tari.
Cara merangsang kecerdasan kinestetik:
a.
Berikan
anak anda kesempatan untuk memilih bidang yang ia sukai.
b.
Ikutkan
anak anda kelas-kelas pelajaran lain untuk mengatasi kelemahannya dibidang
lain.
c.
Lakukan
outbond untuk melatih kecepatan, kelenturan, dan kecerdasan dalam
memecahkan masalah.
d.
Ajak
anak berdiri dengan satu kaki.
Demikianlah
berbagai kecerdasan yang dimiliki manusia telah dibahas secara teoritis.
Tentunya, akan sangat baik bila masing-masing keunikan (kecerdasan) tersebut
dikenali secara dini.
BAB II
MEMBENTUK PRIBADI SUPER PADA ANAK
Kesibukan selalu menjadi penghalang bagi kebanyakan orangtua untuk
memiliki anak dengan kepribadian super. Dan jalan terakhir adalah dengan
menyerahkan kepada pengasuh anak atau sekolah. Mempunyai anak yang
berkepribadian baik tidak hanya akan menguntungkan orangtua, tetapi juga si
anak. Bisa dibanyangkan ditengah kesibukan, anda masih disibukkan oleh karakter
anak yang ‘menyebalkan’ sehingga sangat menguras energi anda. Buku ini akan menjelaskan
tentang kepribadian yang super.
A.
Kedekatan
Emosional ≠ Kedekatan Fisik
Kebanyakan orangtua berlagak seperti ‘supervisor’ pada anaknya.
Sehabis pulang kerja, anak diberondong dengan berbagai pertanyaan yang
bertubi-tubi. “sudah belajar belum?”. Pertanyaan seperti inilah yang yang
diartikan sebagai ‘kedekatan’ oleh mereka. Padahal, anak akan merasa bosan
dengan pertanyaan yang itu-itu saja.
Seorang ayah/ibu akan berhasil dalam mendidik anak jika ia tidak
hanya mempunyai kedekatan secara fisik dengan sang anak, tapi juga kedekatan
emosional. Justru, kedekatan emosional lebih utama dan anda akan lebih mudah
mengarahkan dan mendidik anak anda. Caranya yaitu, ubah pertanyaan yang itu-itu
saj dengan mengganti, contoh “ hai nak, bagaimana kabarmu?”. Setelah anak anda
menjawab, maka anda tahan dulu segala komentar dan nasehat yang anda sampaikan
kepadanya. Cukup jadilah pendengar yang setia. Tanggapi dengan ekspresi yang
wajar sebagai wujud penghargaan. Jika yang disampaikan adalah keburukan, maka
jangan langsung menghakiminya. Katakan bahwa anda sedih mendengarnya dan
ceritakan bahwa anda pernah mengalaminya.
Hal yang perlu anda perhatikan adalah ketika mendengarkan anak anda
bercerita, pastikan bahwa anda tidak melakukan apapun. Tatap matanya dan
dengarkan dengan penuh perhatian. Dan sikaplah bahwa anak itu ingin
dinomorsatukan oleh kedua orangtua.
B.
Cerdas
Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan
memecahkan masalah makna dan nilai, kecerdasan menempatkan perilaku dan hidup
manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk
menilai bahwa jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan orang lain.
Cara mengembangkan kecerdasan spiritual anak adalah:
1.
Teladan
Keteladanan
menjadi hal yang dominan dalam mendidik anak. Anak pada dasarnya akan meniru
apa yang dilakukan orang-orang disekelilingnya, terutama keluarga. Maka dalam
penanaman kecerdasan spiritual, harus memberi teladan yang baik karena anak
selalu meniru apa yang dilakukan orang disekelilingnya.
2.
Bantulah
anak anda untuk merumuskan tujuan hidupnya.
Nyatakan kepada
anak bahwa ada berbagai tingkat tujuan, mulai dari tujuan paling dekat sampai
tujuan paling jauh, yakni tujuan akhir kita. Banyak orangtua yang mendoktrin
anaknya dengan tujuan hidup yang sebenarnya tidak begitu dipahami anak. “jika
kamu besar nanti, kamu harus jadi orang kaya dan pintar”. Anak yang
didoktrin dengan hal yang bernilai duniawi, maka yang akan didapatkan anak itu
hanyalah sebuah nafsu ambisi yang tidak pernah terpuaskan.
3.
Bawalah
anak ke alam ‘kesucian’
Sesibuk apapun,
anda harus tetap meluangkan waktu untuk membawa anak anda ke alam kesucian.
Maksudnya, membawa perilaku anak ke dalam kecerdasan spiritual. Contohnya
mengajak anak mengkaji kitab suci atau melaksakan kewajiban manusia sebagai
makhluk Tuhan. Biarlah anak anda memperhatikan cara anda berdoa kepada Tuhan
dan lain sebagainya.
4.
Mendongenglah!
Sesibuk apapun
anda, luangkan waktu untuk mendongengkan atau membacakan cerita. Tapi, apabila
terlalu sibuk, maka suruhlah pengasuh anak atau yang lainnya untuk
mendongengkannya. Misalnya, dongeng yang mengandung nilai moral, yang
bermanfaat bagi anak anda.
C.
Disiplin
Dalam Tugas dan Aturan
Sebuah aturan itu harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi untuk
melakukannya. Masalah mendisiplinkan anak tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan. Dalam dunia yang ideal, orangtua harus mempunyai kesabaran, toleransi,
pengertian, fleksibilitas, dan energi yang tak terbatas dalam membimbing anak.
Dibawah ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan orangtua dalam
mendisiplinkan anaknya:
1.
Membentak
dan berteriak
2.
Memukul
3.
Mengomel
4.
Menggurui
5.
Memaksa
6.
Pelabelan
yang negatif
Beberapa kesalahan diatas rasanya sudah menjadi rahasia umum
dikalangan orangtua. Bahkan, hampir semua oragtua melakukannya! Fakta membuktikan
bahwa cara-cara seperti itu ternyata tidak efektif. Banyak anak yang
meresponnya dengan sangat negatif, seperti pura-pura tidak mendengar dan
melawan.
Mendisiplinkan anak dengan cara yang baik akan menumbuhkan rasa
hormat. Selain itu, rasa kesanggupan akan terbangun dalam diri anak karena
mereka belajar mengasah bagaimana me-menage diri sendiri.
Saat anak melakukan tindakan yang tidak dapat dimaafkan,
pertama-tama yang harus anda lakukan adalah “memberi petunjuk”. Artinya,
lakukan kontak mata dengan anak anda, lalu dengan suara tegas dan tenang,
berilah petunjuk tindakan yang anda ingin dia lakukan. Hal yang perlu anda
perhatikan juga adalah pada saat memberikan petunjuk, jangan menggunakan saran
atau pertanyaan seperti, “bagaimana kalau kamu berbuat...?” sampaikan
dengan ringkas dan jelas, “lakukan...” atau , “ayo...”. Dan
jangan memberikan petunjuk secara tiba-tiba.
Jika anak anda mematuhi perintah anda, berilah ia pujian yang
selayaknya. Jika tidak mematuhi, ulangi petunjuk yang sama. Jika tidak
mematuhinya lagi, maka acuhkan dulu sementara, dan tunggulah. Jika selama
didiamkan anak anda mulai mengerjakan, maka pujilah. Jika selama didiamkan dia
tidak mengerjakan, lakukan langkah berikutnya, misal dengan mengirimkannya
dalam time out (waktu jeda).
1.
Time
Out
Sebuah teknik
disiplin yang dilakukan dengan cara mengisolasi anak dalam ruangan yang kurang
nyaman baginya selama beberapa menit. Teknik ini sangat dianjurkan oleh para
ahli dalam menghadi anak yang nakal dan kurang disiplin. Sebelum melakukan time
out, sebaiknya anda memberikan peringatan kepada anak anda.
Setelah waktu
time out selesai, orangtua harus menjelaskan kenapa si anak dikenai time out.
Kemudian, nasehatilah mengenai perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh anak
saat anak dalam keadaan tenang. Hal yang perlu diingat adalah bahwa time out
menjadi tidak efektif bila dilakukan terlalu sering.
2.
Grounded
Teknik
mendisiplinkan anak dengan cara mewajibkan menyelesaikan suatu tugas agar
mendapat kesenangannya kembali. Misalnya, bila anak anda sedang bermain game
saat jam belajar, maka yang harus anda lakukan pada teknik grounded adalah
melarang anak anda bermain game sebelum ia belajar dengan anda bersikap tegas
dan konsisten dalam mendisiplinkan anak.
D.
Mandiri
dan Bertanggung Jawab
Mempunyai anak yang tidak mandiri dan tidak bertanggung jawab,
tentu akan sangat merepotkan anda. Lantas, apa saja yang anda lakukan untuk
melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab pada anak anda?. Diantaranya:
1.
Berikan
penjelasan dan pemahaman
2.
Berikan
anak dorongan dan dukungan
3.
Beri
anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya
4.
Berikan
reward dan punishment.
BAB III
KEKUATAN BAKAT DAN CITA-CITA ANAK
Setiap orang pasti mempunyai impian dan cita-cita. Orangtua manapun
pasti mempunyai harapan terhadap anaknya kelak. Untuk menggapai impian jangka
panjang sang anak, dibutuhkan sebuah pola asuh yang terencana dan terfokus
serta konsisten.
A.
Seberapa
Penting Nilai Sebuah Cita-Cita?
Alangkah bijaknya jika anda memperhatikan jenis profesi yang
diminati atau mempunyai nilai jual. Artinya, dalam membangun sebuah
harapan/cita-cita, cobalah untuk meramalkan kira-kira pada tahun sekian, saat
anak anda sudah siap memasuki dunia
kerja, jenis profesi apa yang paling banyak dibutuhkan. Namun, jika anda tidak
menginginkan anak anda memasuki dunia kerja sebagai karyawan, persiapkan anak
anda sejak dini untuk menjadi seorang wirausahawan, PNS, atau yang lainnya.
Orang yang takut mempunyai cita-cita dan tajut gagal atau tidak
percaya terhadap kemampuan diri sendiri adalah kebanyakan alasan yang mereka
jadikan tameng. Padahal dengan cita-cita yang fokus, akan mampu mengarahkan
kita pada langkah hidup yang diambil.
B.
Bangun
dan Fokuskan
Membangun cita-cita sangat mudah. Anda tinggal bertanya kepada anak
anda dan dia akan menjawab sesuai yang diinginkannya. Anda harus ingat bahwa tidak
semua anak mempunyai cita-cita seperti tokoh idola. Cita-cita anak kecil mungkin
saja akan berbeda dengan cita-citanya ketika remaja atau dewasa. Penyebab yang
sangat mungkin adalah karena mereka tidak pernah diajari untuk membangun sebuah
cita-cita dengan sungguh-sungguh.
Sekitar 70% anak tidak mempunyai cita-cita yang fokus. Tidak heran
jika masyarakat kita hidup mengikuti aliran air, tidak ada rencana dan
persiapan yang matang. Akibatnya, jumlah anak berprestasi sangat sedikit dan
pengangguran meningkat tajam. Cara membangun anak agar fokus terhadap
cita-citanya adalah:
1.
Jangan
memaksa cita-cita yang anda inginkan kepada anak.
2.
Hadirkan
sosok idola yang anak inginkan/cita-citakan.
3.
Bersungguh-sungguh
dalam mengembangkan cita-cita anak.
4.
Banyaklah
memotivasi anak.
5.
Ikutkan
dalam ajang audisi
6.
Bangun
kekuatan pada diri anak, dengan cara:
a.
Mintalah
anak anda untuk menuliskan cita-citanya secara khusus pada selembar kertas.
b.
Bimbing
dan arahkan untuk menulis keuntungan dan alasan jika cita-citanya tercapai.
c.
Mintalah
anak anda menuliskan pada kertas yang sama strategi untuk meraih cita-citanya.
d.
Tetapkan
batas waktu (deadline) dan ingatkanlah anak anda setiap waktu.
C.
Berdoalah
Manusia adalah makhluk yang tidak mempunyai kekuatan tanpa kehendak
Tuhan. Jika anda telah berusaha keras dalam membagi waktu (antara bekerja dan
mendidik anak), maka berdoalah karena ada keajaiban di balik doa. Doa merupakan
bentuk ketawakalan. Ajari pula anak anda berdoa. Jelaskan padanya bagaimana
cara berdoa yang baik.
BAB IV
ANAK CERDAS DENGAN GAYA BELAJAR MAKSIMAL
A.
Kenapa
Bisa Berbeda?
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, meskipun mereka
lahir dari rahim yang sama. Sebenarnya, gaya belajar terbentuk karena beberapa
faktor, antara lain faktor bawaan (fisik) dan pola asuh (kebiasaan). Hal yang
paling penting untuk anda ketahui adalah bahwa tidak ada gaya belajar yang
paling benar dan paling baik. Semua gaya belajar akan sesuai jika pembelajar
mengenali gaya belajar yang paling cocok bagi dirinya. Jadi, orangtua harus
paham gaya belajar seperti apa yang cocok dengan anaknya.
Sebenarnya tidak ada anak yang murni 100% sebagai pembelajar
visual, pembelajar audio, atau pembelajar kinestetik. Banyak anak yang memiliki
kombinasi antara ketiganya. Jika gaya belajar anak anda berbeda dengan gaya
belajar anda, maka suruhlah atau minta bantuan ke saudara-saudara anda yang
setipe dengan anak anda dalam belajar.
B.
Bagaimana
Mengenalinya?
Cara mengenali gaya belajar anak anda yaitu dengan melakukan
pegamatan atau observasi. Cara lain yang dapat anda lakukan adalah dengan
memperhatikan jenis mainan yang disukai. Intinya, gaya setiap anak dalam
beraktivitas adalah cerminan dari gaya belajar mereka. Oleh karenanya, jika
anda dapat mendeteksi kecenderungan mereka dalam beraktivitas, hal itu akan
sangat membantu anda dalam memilih model belajar yang tepat bagi mereka.
C.
Tiga
Tipe Gaya Belajar
1.
Gaya
belajar visual
Anak
dengan gaya belajar seperti ini lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi
bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, selain
mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.
Ø Ciri-ciri gaya belajar visual:
a.
Jika
berbicara, gerakan bola matanya sering kearah atas.
b.
Nada
suaranya cenderung tinggi.
c.
Napasnya
pendek.
d.
Mengakses
informasi dengan elihat ke atas.
e.
Tempo
bicara cepat.
f.
Kurang
mampu menerima informasi secara lisan.
g.
Dapt
duduk tenag di tengah situasi yang ribut.
Ø Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.
Gunakan
beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi (film, gambar dan lainnya).
b.
Koleksi
berupa buku, baik pelajaran maupun nonpelajaran.
c.
Ajari
anak membuat peta konsep.
d.
Gunakan
alat peraga dalam memberikan informasi.
e.
Perhatikan
penerangan di dalam kamar belajar anak.
f.
Disiplin
ditegakkan dengan ‘teladan’.
2.
Gaya
belajar auditori
Anak
dengan gaya belajar auditori biasanya tidak membutuhkan kontak mata dengan si pengajar
atau pelajaran yang sedang dikerjakan. Gaya belajar ini sangat mengandalkan
indera pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat.
Ø Ciri-ciri anak dengan tipe ini:
a.
Gerakan
bola mata sejajar dengan telinga.
b.
Suara
jelas dan kuat.
c.
Bicara
lebih sedikit.
d.
Mengakses
informasi dengan menengadahkan kepala.
e.
Perhatiaannya
mudah terpecah dan jika belajar dengan cara menggerakkan bibir/bersuara saat
belajar.
f.
Kurang
cakap dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
g.
Kurang
tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya
orang baru.
Ø Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.
Gunakan
alat perekam sebagai alat bantu.
b.
Sering-seringlah
mengajak anak anda berdiskusi.
c.
Cobalah
untuk membaca informasi kemudian diringkas dalam bentuk lisan.
d.
Lakukan
review secara verbal dengan teman atau pengajar.
e.
Penegakan
disiplin cukup dengan kata-kata.
f.
Jauhkan
anak dar suara TV atau radio, karena hal ini akan mengganggunya.
3.
Gaya
belajar kinestetik
Anak
dengan gaya belajar kinestetik sangat suka bergerak dan cara mereka belajar
memang membutuhkan unsur gerak fisik. Mereka akan tersiksa jika dipaksa duduk
diam saat belajar. Biasanya, guru yang tidak mengerti akan memberikan label
“nakal” pada mereka.
Ø Ciri-ciri anak dengan tipe ini:
a.
Menerima
informasi atau pelajaran dengan cara menyentuh, berdiri berdekatan, dan banyak
bergerak.
b.
Saat
membaca sambil menunjuk tulisan.
c.
Anak
tidak dapat duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran.
d.
Anak
merasa dapat belajar lebih baik bila berjalan.
e.
Gerakan
bola mata kearah bawah.
f.
Suara
cenderung berat.
g.
Menggunakan
gerakan atau bahasa tubuh.
h.
Mengakses
informasi dengan melihat ke bawah.
Ø Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.
Gunakan
komputer sebagai sarana penunjang alat belajar anak.
b.
Penegakan
disiplin paling efektif dengan teknik time out.
c.
Cari
buku-buku pelajaran bergambar.
d.
Metode
bermain sambil belajar.
e.
Buat
jeda ditengah waktu belajar secara tepat.
Apapun gaya belajar anak anda, mereka tetap dapat berprestasi bila
anda dapat mengimbangi (menerima dengan ikhlas) terhadap gaya belajarnya.
BAB V
METODE BELAJAR SUKSES
A.
Otak,
Komputer Tercangih di Dunia
Otak adalah organ yang dianggap sebagai pemimpin tubuh. Dia adalah
sistem yang paling kompleks. Otak manusia memiliki kapasitas penyimpanan
informasi yang tidak terbatas. Setiap manusia memiliki potensi menjadi genius.
Menurut penelitian, rata-rata manusia baru mempergunakan kemampuan otaknya
kurang dari 1%. Cara mendongkrak kemampuan otak adalah dengan manajemen otak (brain
namagement).
1.
Keseimbangan
otak kanan dan kiri
Otak
terbagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan kiri.
Masing-masing hemisfer memiliki karasteristik dan fungsi tersendiri. Otak kiri
lebih banyak berperan pada hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas berbahasa,
misalnya menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. Begitu juga saat kita
menghitung dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah. Otak kiri memiliki
sifat memori jangka pendek. Sebaliknya, saat anda menikmati pemandangan,
lukisan dan musik, maka otak kanan anda yang sedang bekerja. Otak kanan
memiliki sifat memori jangka panjang. Sebagai buktinya, biasanya kita lebih
mengingat wajah seseorang daripada namanya.
Selama
ini, para pelajar lebih menggunakan otak kirinya dalam kegiatan belajar. Maka dari itu, otak
kiri mendapatkan beban yang terlalu banyak. Inilah yang sering menjadikan stres
pada pelajar. Sementara itu, otak kanan lebih banyak dalam kondisi istirahat,
seperti melamun.
2.
Brain
Management
Merupakan
kegiatan memahami dan meningkatkan kemampuan otak agar selalu dapat memperbarui
potensi dan kapasitasnya sendiri. Berikut ini adalah caranya:
a.
Gunakan
kedua belah otak kita untuk bekerja.
b.
Belajar
bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien.
c.
Gunakan
otak kita sebagaimana otak kita ingin dipergunakan.
B.
Trik
Belajar
1.
Teknik
mendengar
Teknik
mendengar merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman anak
akan sesuatu hal yang disampaikan. Saat anda hendak memberikan nasehat berharga
kepada buah hati, biasanya dalam benak anda hanya ada satu idesaja. Namun,
ternyata kata-kata yang anda sampaikan meluas hingga menghabiskan waktu. Jadi
pengolahan kata-kata itu sangat penting. Berikut yang dikategorikan kata-kata
penuntun:
Jenis Kata Penuntun
|
Contoh
|
Ungkapan
penekanan
|
Yang
terpenting...
Hendaknya
diingat bahwa...
Terutama...
|
Kata
pengubah arah
|
Tetapi;
lawannya
Namun;
bagaimanapun juga
|
Kata
contoh
|
Misalnya;
contohnya
Teristimewa;
seperti
|
Kata
tambahan
|
Pertama-tama;
juga
Berikutnya;
akhirnya
|
Kata
kesimpulan
|
Oleh
karena itu; maka dari itu
Singkat
kata
|
Kata
sebab akibat
|
Jika....,
maka....
|
Dengan
mengetahui kata-kata penuntun tersebut, proses mendengar menjadi lebih efektif.
Maka dari itu, diharapkan anak-anak tahu kalimat mana saja yang harus dicatat
dan dia ingat.
2.
Teknik
membaca
Selama
ini kita terjebak dalam mitos bahwa membaca pelan lebih baik. Namun, tahukah
anda bahwa membaca pelan tak selalu lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih
bisa memahami isi bacaan. Yang kita butuhkan adalah keterampilan membaca
efektif sehingga kita dapat mengatur kecepatan membaca sesuai kebutuhan
(konsentrasi).
Hal
yang harus anda ajarkan pada anak agar dapat membaca cepat:
a.
Tekankan
asas manfaat.
b.
Melakukan
survei bacaan (lihat rangkaian teks tertentu untuk menemukan informasi yang
spesifik).
c.
Selesai
satu bab, beri waktu pada otak untuk mengolah informasi yang baru saja didapat.
d.
Lihat
kembali secara sekilas bagian awal dan akhir sebuah tulisan.
e.
Ajak
anak memasuki dunia yang dibacanya.
Yang terpenting dalam membaca adalah menemukan kata kunci atau
konsep dan pertanyaan yang mungkin terungkap dari lingkup bacaan tersebut.
Jadi, keefektifan dalam membaca tidak tergantung pada kecepatan membaca.
3.
Teknik
mencatat
Catatan
atau ringkasan merupakan dokumentasi informasi. Makin bertambahnya waktu, makin
bertambahnya pula informasi yang diterimanya. Tidak mungkin jika menyimpan
semuanya hanya dalam ingatan kita. Oleh karena itu, kepandaian merekam
informasi dan mendokumentasikannya menjadi sebuah ringkasan yang rapi, baik,
dan mudah dipelajari kembali menjadi salah satu pendukung. Cara membuat
dokumentasi informasi menjadi menyenangkan dan lebih bermakna bagi anak, antara
lain:
a.
Note-making
Cara mencatat
dengan konsep membuat garis vertikal yang membagi halaman buku menjadi 2 bagian
kanan dan kiri seperti tabel.
b.
Mind-mapping
Teknik mind map
adalah anak hanya cukup belajar dari kata-kata kunci suatu materi saja atau
ide/gagasan utama dengan kata kuncinya itu diberi garis bawah.
4.
Teknik
bertanya
Bertanya
merupakan salah satu cara belajar aktif dan terbukti mampu membuat informasi
yang diperoleh menjadi lebih berarti dan lebih “menempel” di otak.
Ada
beberapa teknik bertanya di antaranya:
a.
Teknik
bertanya ya/tidak, yaitu sistem bertanya yang jawabannya “ya” atau “tidak”.
b.
Why
question, yaitu teknik menggunakan kata tanya
“mengapa” sebagai upaya untuk meminta penjelasan.
c.
5WH,
yaitu teknik dari pengembangan dari teknik why question penambahan
kata-kata (what, where, when, who, which, and how).
d.
Elaborasi
pertanyaan, yaitu teknik pengembangan why question dengan 5WH.
5.
Teknik
mengingat
Menghafal
adalah upaya aktif untuk memasukkan informasi ke dalam otak. Mengingat adalah
upaya aktif untuk mengeluarkan informasi dari dalam otak. Keduanya merupakan
puncak segala aktivitas otak. Terdapat sistem mengingat yang paling sering
digunakan:
a.
Sistem
asosiasi
Metode mengingat
kata/istilah dengan menghubungkan satu kata dengan kata yang lainnya. Ada dua
sistem, yaitu sistem rantaian (membanyangkan benda) dan sistem cerita
(menceritakan).
b.
Sistem
kunci ingatan
Untuk
mempermudah mengingat, gunakan kata kunci yang terdapat pada kalimat atau
paragraf yang harus diingat.
c.
Sistem
lokasi
Cara mengingat
informasi (misal, beberapa benda) dengan cara menghubungkannya dengan lokasi
benda tersebut berada. Lokasi yang digunakan sebaiknya merupakan tempat yang
benar-benar telah dikenali dengan baik.
d.
Sistem
pengelompokan
Sistem
pengelompakan merupakan metode untuk mengingat dengan membagi informasi yang
harus diingat ke dalam beberapa kelompok. Contohnya, menghafal nomer ponsel
dengan mengelompokkan angka-angkanya dengan memenggal angka menjadi 4 dijid
misal, 0856-4166-xxxx.
e.
Sistem
singkatan-tarikan
Sistem ini
merupakan gabungan dari akronim dan akrostik yang menghasilkan kata atau cerita
baru. Akronim adalah kata yang diciptakan dari abjad pertama sekelompok kata,
misal Evaluasi Belajar Tahap Akhir menjadi EBTA. Sementara itu, akrostik
merupakan kependekan dari kata-kata, misal Catur Wulan menjdi Cawu. Jadi sistem
singkata-tarikan merupakan gabungan dari akronim dengan akrostik.
f.
Sistem
kartu kilas
Metode untuk
mengingat dengan membuat kartu kilas
seukuran kartu remi berbentuk balok dengan bergagai warna, contohnya warna
merah untuk rumus matematika dan lain sebagainya.
g.
Sistem
pasak bentuk
Sistem
mengingat informasi berdasarkan kemiripan bentuknya dengan benda lain yang
telah dikenali. Contoh:
Angka
|
Bentuk
|
0
|
Bola
|
1
|
Tiang
bendera
|
2
|
Angsa
|
3
|
Telinga
|
Hal yang terpenting adalah menjadikan belajar sebagai kegiatan yang
menyenangkan bagi anak. Dengan teknik belajar tersebut, diharapkan prestasi
anak dapat melejit meskipun anda tidak selalu melakukan pengawasan ekstra pada
jam-jam belajarnya.
BAB VI
BRAIN FOOD
A.
Nutrisi
Itu Penting!
Pada usia 0-3 tahun perkembangan anak sangat pesat, sering disebut
dengan periode emas. Perkembangan kecerdasan anak merupakan fondasi dasar yang
penting untuk tumbuh kembang masa depannya. Untuk mendukung tumbuh kembang
otaknya, dibutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang. Macam nutrisinya yaitu
karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, vitamin, mineral serta nutrisi
lain yang berguna untuk perkembangan kecerdasan anak seperti DNA, kolin, dan
prebiotik serta mikronutrein.
Meskipun masa penting perkembangan otak anak di usia 0-3 tahun,
bagi orangtua masa perkembangan anak tidak hanya di usia itu. Perkembangan otak
bersamaan dengan bertambahnya usia, jadi asupan nutrisi itu sangat penting.
B.
Meningkatkan
Kemampuan Otak
Otak cerdas tidak diperoleh dengan instan. Jika anda ingin
meningkatkan kemampuan otak anak anda yang meliputi kesadaran mental,
peningkatan memori, dan peningkatan kewaspadaan, berikut adalah cara-cara mudah
yang dapat anda lakukan:
1.
Olahraga
2.
Hidrat
(minuman penyegar)
3.
Rangsang
panca indra (stimulus-respon)
4.
Kebahagiaan
(jangan keadaan stres)
5.
Bermain
game sederhana
6.
Menonton
TV
7.
Menjelajah
internet
8.
Belajar
sesuatu yang baru
9.
Jangan
buang waktu
10.
Meningkatkan
memori (melihat, mendengar, bekerja)
11.
Tidur
secukupnya
C.
Fenomena
Suplemen Kecerdasan Otak
Suplemen adalah obat untuk mendukung kerja otak. Dalam memberikan
suplemen pada anak anda, maka ada beberapa tips bagaimana memilih suplemen yang
baik untuk anak:
1.
Pastikan
suplemen apa yang dibutuhkan oleh anak.
2.
Pastikan
suplemen memang khusus untuk anak.
3.
Pilih
suplemen yang berdosis rendah.
4.
Komposisi
suplemen harus sesuai dengan standar.
5.
Bila
nak sedang mengidap penyakit tertentu, pastikan suplemen tidak mengakibatkan
kontraindikasi dengan penyakit anak.
D.
Utamakan
Sarapan Pagi
Sarapan pagi sangat penting bagi anak. Karena sarapan pagi
mengaktifkan konsentrasi lebih lama kepada siswa. Selain itu mengoptimalkan
kerja otak dan tubuh. Namun ada beberapa arternatif apabila tdak bisa
menyediakan sarapan pagi, yaitu memberi anak bekal makanan. Sehingga anda tak
perlu khawair.
BAB VII
TIPS-TIPS CERDAS UNTUK ORANGTUA SIBUK
A.
Bagaimana
Anda Memanajemen Waktu Anda?
Bagi orangtua yang sibuk, apabila tidak memiliki pembantu rumah
tangga maka yang dilakukannya adalah dengan memanajemen waktu. Oleh karena itu,
dibutuhkan manajemen waktu yang bagus dan rapi agar semuanya dapat teratasi.
Diantaranya:
1.
Tetapkan
rutinitas di pagi hari
2.
Ajari
anak bekerja
3.
Berkomunikasilah!
4.
Hindari
sifat over perfectionist
5.
Mulai
dari hal yang besar!
6.
Bersikaplah
tenang dan santai dengan segala kesibukan anda
B.
Tips
Agar Anak Mudah Belajar
1.
Menciptakan
suasana belajar atau ruang belajar yang menyenangkan.
2.
Mendorong
anak belajar lebih penting daripada menuntut anak untuk beljar.
3.
Kenali
tipe dominan cara belajar anak.
4.
Belajar
dengan jeda waktu lebih baik daripada sistem kebut semalam.
5.
Anak
pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada
disekitarnya.
C.
Agar
Anak Dapat Mengatur Uang
1.
Mengajarkan
anak mengelola uang sejak dini akan menjadi kebiasaan anak hingga beranjak
dewasa.
2.
Jelaskan
pada anak susahnya mencari uang.
3.
Jika
anda bebelanja bersama anak, biarkan ia membayar belanjanya sendiri dengan uang
yang dimilikinya.
4.
Beri
uang saku yang cukup, jangan berlebihan bahkan jangan sampai kurang karena akan
menimbulkan kecemburuan sosial.
5.
Jika
anak menginginkan suatu barang yang tidak berhubungan dengan pendidikannya,
ajarka ia untuk menabung.
6.
Ajarkan
padanya agar tidak melupakan orang-orang yang tidak seberuntung dia.
7.
Ajarkan
anak untuk membuat anggaran sederhana antara pemasukan dan pengeluaran.
D.
Agar
Anak Bisa Menjaga Diri
1.
Kuatkan
ilmu spiritual anak, jika anak mempunyai imam yang kuat, ia akan takut
melakukan hal diluar ajaran agama.
2.
Ikutkan
anak pada ekstra bela diri atau sejenisnya.
3.
Berikan
anak handphone dan nomor penting jika ia sedang mengalami kesulitan.
4.
Ajarkan
pada anak untuk memilih pergaulan yang sehat.
5.
Batasi
pergaulan anak agar tidak terlalu bebas.
E.
Tips
Menghadapi Emosi Anak
1.
Hindari
merespon kemarahan anak dengan teriakan dan omelan.
2.
Hindari
menyudutkan anak saat ia sedih.
3.
Hindari
meremehkan rasa anak takut terhadap sesuatu, misal takut gelap.
4.
Ungkapkan
rasa bangga anda pada anak untuk menghindari rasa cemburu anak pada orang lain.
5.
Bangun
terus komunikasi anda dan anak.
6.
Rencanakan
liburan dengan anak.
7.
Usahakan
meluangkan waktu sarapan atau makan malam dengan anak.
F.
Tips
Untuk Anak Yang Kecanduan Game
1.
Berikan
waktu luang dan perhatian pada anak.
2.
Berikan
permainan yang mengandung unsur edukatif.
3.
Beri
batasan waktu bagi anak dalam bermain game.
4.
Tanamkan
keagamaan pada anak.
5.
Berikan
kesibukan lain pada anak, misal les musik.
6.
Berikan
sanksi ringan pada anak jika ia melupakan tanggung jawabnya.
G.
Pengawasan
Dunia Maya Anak
1.
Sebisa
mungkin mendampingi anak selama mengakses internet.
2.
Beri
batasan waktu.
3.
Libatkan
anda dalam dunia maya anak, dengan menjadi teman facebook.
4.
Libatkan
anggota rumah untuk mengawai anak.
5.
Gunakan
software di komputer anak untuk memonitor aktivitasnya.
6.
Batasi
uang sakunya untuk menghindari anak mengakses informasi di warnet.
7.
Erikan
handphone yang tidak ada fitur internet.
H.
Tips
Membentuk Anak Bertanggung Jawab
1.
Beri
anak kepercayaan untuk menjalankan tugasnya sesuai kemampuannya.
2.
Beri
anak pekerjaan sesuai dengan kemampuan, kondisi, dan suasana hatinya.
3.
Andalkan
anak dalam menjalankan tanggung jawabnya.
4.
Jangan
terjebak untuk menyelesaikan tugas-tugas anak.
5.
Berikan
latihan pada anak untuk mengelola keuangannya sendiri.
èAnlisis Isi Buku:
·
Menurut
saya, buku ini sangat bermanfaat sekali bagi pembaca khususnya para orangtua
yang sibuk. Bagi saya yang belum menjadi orangtua, sangat senang sekali membaca
buku ini, karena mengajarkan memberi saya arahan bagaimana mendidik anak agar
menjadi anak yang berprestasi, baik spiritualnya maupun intelektualnya. Senang
rasanya mengatahui tindakan dan tips dalam mengajarkan anak berbuat yang positif. Saya rasa, setiap karya yang
tercipta pasti tidaklah sempurna dan ada kekurangan, tapi saya merasa bangga membaca
buku ini. Sebab, memberi informasi yang berguna bagi para pembaca. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar