Kamis, 20 Juni 2013

RESUME BUKU
Nama               : Tri Mashudi
NIM                : 111-11-177
Judul Buku      : Ide-Ide Kreatif Mendidik Anak Bagi Orangtua Sibuk
Pengarang       : Dr. Supardi, MM & Aqila Smart
Penerbit           : Katahati
Kota Terbit      : Jogjakarta
Tahun Terbit    : 2010

BAB I
MULTIPLE INTELLIGENCES, KUNCI ANAK BERPRESTASI
Setiap orangtua tentu mengiginkan anak yang cerdas, berprestasi, dan pandai membawa dirinya sendiri. Beberapa orangtua khawatir jika anaknya tidak dapat menerima pelajaran dengan baik, tidak dapat mengerjakan tugas dengan sempurna. Bagi orangtua yang sibuk, kekhawatiran seperti ini selalu menjadi musuh yang membanyangi mereka.
A.    Kenali Jenis Kecerdasannya
Setiap anak terlahir cerdas. Tinggal bagaimana orangtua mengembangkan jenis kecerdasan yang dimiliki anaknya.  Orangtau harus tahu bahwa tingkat kecerdasan setiap anak berbeda. Dengan demikian, orangtua tidak akan memaksa anaknya untuk selalu mendapatkan nilai 10 pada semua mata pelajaran di sekolah.
Mengenal kecerdasan anak dapat dilakukan dengan cara melakukan pendekatan dan mengamati kegemaran anak. Selain melakukan pendekatan dan mengamati kegemarannya, dengan memperhatikan kenakalan anak, kecerdasan yang anak miliki dapat terlihat. Kenakalan anak adalah semacam “seruan pemberontakan” terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan. Kerena anak-anak menganggap gaya belajar yang diterapkan tidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka, mereka berteriak minta tolong. Cara anak mengekspresiakan permintaan tolong adalah dengan melakukan hal-hal yang dianggap orang dewasa sebagai kenakalan.
Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak menggunakan waktu luang mereka. Pada saat jadwal anak tidak diatur secara eksternal oleh orang lain, anak dapat tampil alamiah dan apa adanya. Oleh karena itu, aktivitas mereka menunjukkan bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka. Maka, pengamatan tersebut dapat kita terapkan pada anak-anak di rumah.
Selanjutnya, kembangkan kecerdasan majemuk anak anda dengan cara anak harus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk tampil di muka umum atau kecerdasan sosial. Stiap anak memiliki satu kecerdasan yang menonjol, tetapi anak tidak akan sukses hanya dengan mengandalkan satu jenis kecerdasan saja. Untuk itu, cobalah mengembangkan jenis kecerdasan lain yang anak anda tidak sukai dengan memberikan rangsangan yang dapat mengembangkan kecerdasannya.
B.     Jenis Kecerdasan
Kecerdasan dapat dipahami dengan kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu. Kecerdasan secara garis besar dibagi menjadi tiga macam, yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual.
Kecerdasan spiritual dapat dilihat dari ketaatan anak terhadap agamanya. Kecerdasan emosional mencangkup pengendalian diri,semangat, dan ketekunan serta kemampuan memotivasi diri. Sementara itu, kecerdasan intelektual adalah kemampauan otak untuk mengolah dan berpikir kognitif. Yaitu, kecerdasan yang terukur dengan angka-angka sejak mulai belajar, duduk dibangku sekolah hingga tamat sekolah.
Horward Gardner, merumuskan 9 macam kecerdasan intelektual yang dimiliki manusia, antara lain:
1.    Kecerdasan Logika
Kecerdasan logika hampir sama dengan IQ (Intelligence Quotient). Kemampuan berhubungan dengan angka-angka atau hal-hal yang lebih rumit. Oleh sebab itu, membutuhkan kecerdasan otak yang tinggi untuk menyelesaikannya.
Cara merangsang kecerdasan logika:
a.       Tempelkan poster matematika, seperti perkalian, penjumlahan, dan lain-lain.
b.      Ajarkan kepadanya cara berhitung yang menyenangkan dan mudah dilakukan, misalnya dengan jari.
c.       Beri dia alat untuk menghitung seperti sempoa.
d.      Belikan komik-komik matematika dan pelajaran lainnya untuk mengatasi kelemahannya pada pelajaran lain.
e.       Stimulasi dengan progam komputer yang mengajarkan teknik membaca yang logis.
f.       Jika anda mempunyai waktu luang, ajak anak anda melakukan permainan yang menggunakan logika untuk memenangkannya, misalnya, catur teka-teki, dan lainnya.
2.    Kecerdasan Verbal
Kecerdasan verbal berhubungan dengan kecerdasan menulis dan berbicara. Ada sebagian anak yang sulit untuk berkomunikasi dengan temannya. Maka dari itu, membutuhkan cara agar anda merangsang kecerdasan verbalnya.
Cara merangsang kecerdasan verbal:
a.       Ajak anak anda jalan-jalan ke toko buku untuk menambah rasa ketertarikannya.
b.      Ajarkan pada dia bahasa lain atau anda dapat mengikutkannya untuk les bahasa.
c.       Lengkapi peralatan yang ia butuhkan, misal alat tulis.
d.      Beri anak catatan khusus untuk mencatat semua yang ia lakukan agar menjadi sebuah cerita.
e.       Gunakan bahasa yang ia pelajari dalam bahasa sehari-hari atau dua hari seminggu (sesuai kesepakatan).
f.       Mengajak anak bercakap-cakap, merangsang untuk berbicara serta menyanyikan lagu anak-anak.
3.    Kecerdasan Spasial-Visual
Kecerdasan spasial-visual adalah kecerdasan seseorang dalam menggerakkan tangan dan mengekspresikan pikirannya dalam sebuah gambar dan tata ruang yang sesuai dengan perasaannya.
Cara merangsang kecerdasan spasial-visual:
a.       Gunakan puzzle untuk melatih otak kanannya atau teka-teki bergambar lainnya.
b.      Lengkapi alat-alat yang diperlukan, seperti alat menggambar.
c.       Berikan ia kebebasan untuk berekspresi, jangan batasi hasil karyanya.
d.      Jika anda memiliki waktu luang ajak ia untuk ikut menata kamarnya.
e.       Berilah ia perlengkapan tambahan seperti kamera.
f.       Ajarkan pada ia menggambar di alat lain, yaitu komputer.
4.    Kecerdasan Musikal
Anak yang mrmiliki lecerdasan musikal lebih mudah menghafalkan lirik-lirik lagu dan not lagu.Meskipun misalnya lagu itu tidak terlalu terkenal atau tidak banyak orang menyukainya.Cerdas musikal dapat dipengaruhi karena adanya faktor keturunan atau terjadi secara ilmiah karena sang bunda sering melakukan terapi kecerdasan janin dengan musik.
Cara merangsang kecerdasan musikal:
a.       Dalam menghafal pelajaran lain,buatlah lagu-lagu yang berkaitan untuk mengatasi kelemahannya menghafal pelajaran lain.
b.      Beri dia kaset atau CD lagu yang sesuai dengan umurnya.
c.       Lengkapi dengan alat-alat pembelajaran untuk memaksimalkan bakat yang telah dimilikinya agar tersalurkan dengan baik.
d.      Buatlah jadwal bernyanyi bersama keluarga untuk melatih keberanian anak.
e.       Ikut sertakan anak pada kelas musik untuk mengembangkan bakatnya.
f.       Ajaklah anak mendengarkan musik, bernyanyi, dan mengikuti irama dengan tepuk tangan.
5.      Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis berkaitan dengan seberapa besar anak mengenal alam. Apa yang akan dia lakukan ketika berbaur dengan alam atau ilmu apa saja yang dapat diambil dari alam. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis lebih suka belajar di alam terbuka daripada ruang tertutup. Ia akan lebih mudah memahami pelajaran yang diambil dari alam daripada pelajaran-pelajaran yang membutuhkan kerja otak yang tinggi.
Cara merangsang kecerdasan naturalis:
a.       Lakukan petualang seperti outboun saat Anda mempunyai waktu libur.
b.      Ajak ia belajar di alam terbuka agar pelajaran lainya tidak ketinggalan.
c.       Gunakan benda-benda alam untuk melatih kemampuannya berhitung.
d.      Sediakan CD atau DVD yang mengupas semua tentang isi alam.
e.       Lengkapi perlengkapan seperti alat memancing, alat-alat camping, dan lain-lain.
f.       Jika Anda memiliki sebidang tanah kosong di halaman rumah, ubahlah menjadi kebun mungil atau taman mini untuk inspirasi anak Anda.
6.      Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal sering juga disebut dengan kecerdasan diri. Kecerdasan intrapersonal adalah kepekaan terhadap ekspresi wejah, suara, gerak-isyarat serta kemampuan membedakan aneka tanda interpesonal dan menanggapinya secara efektif.
Cara merangsang kecerdasan intrapersonal:
a.       Sediakan buku yang menarik minatnya untuk dibaca.
b.      Biarkan dia berprestasi dengan caranya sendiri, tanpa melepaskan peran anda sebagai pengawas.
c.       Planning-kan masa depan untuk mengatasi kelemahannya terhadap pelajaran lain.
d.      Doronglah anak agar berani tampil berlomba di ajang tujuh belasan, misal menyanyi.
7.    Kecerdasan Sosial
Kecerdasan sosial adalah kecerdasan untuk memahami orang lain dan pandai membawa diri saat berada dalam lingkungan sosial. Biasanya anak yang memiliki kecerdasan sosial lebih banyak memiliki teman dan ia lebih pintar memahami masalah yang terjadi dalam lingkungan sosialnya.
Cara merangsang kecerdasan sosial:
a.      Ajak anak anda mengikuti kegiatan yang diadakan di sekolah atau yang lainnnya.
b.      Berilah dia film anak-anak yang menyimpan makna kebaikan.
c.      Dorong anak agar selalu punya waktu untuk bermain dengan anak lain yang sebaya, lebih tua, ataupun lebih muda.
8.    Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan yang menaruh perhatian besar pada masalah hidup yang paling utama dan hakiki,seperti halnya yang berbau filosofis. Contoh yang paling umum dari orang-orang yang memiliki kecerdasan seperti ini adalah mereka yang sering di malam hari duduk di balkon atau serambi rumah dan memandang bintang di langit sembari bertanya di dalam hatinya. “kira-kira berapa luasnya jagat raya ini”.
Jarang sekali ada anak yang memiliki kecerdasan eksistensial. Cara pengembangannya pun tidak seperti kecerdasan lainnya. Dengan adanya pengalaman yang dilalui, maka kecerdasan eksistensial juga akan berkembang.
9.    Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik, seperti kecepatan, kelenturan, dan lainnya. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik lebih sering berprestasi dalam bidang olahraga dan seni tari.
Cara merangsang kecerdasan kinestetik:
a.      Berikan anak anda kesempatan untuk memilih bidang yang ia sukai.
b.      Ikutkan anak anda kelas-kelas pelajaran lain untuk mengatasi kelemahannya dibidang lain.
c.      Lakukan outbond untuk melatih kecepatan, kelenturan, dan kecerdasan dalam memecahkan masalah.
d.     Ajak anak berdiri dengan satu kaki.
Demikianlah berbagai kecerdasan yang dimiliki manusia telah dibahas secara teoritis. Tentunya, akan sangat baik bila masing-masing keunikan (kecerdasan) tersebut dikenali secara dini.

BAB II
MEMBENTUK PRIBADI SUPER PADA ANAK
Kesibukan selalu menjadi penghalang bagi kebanyakan orangtua untuk memiliki anak dengan kepribadian super. Dan jalan terakhir adalah dengan menyerahkan kepada pengasuh anak atau sekolah. Mempunyai anak yang berkepribadian baik tidak hanya akan menguntungkan orangtua, tetapi juga si anak. Bisa dibanyangkan ditengah kesibukan, anda masih disibukkan oleh karakter anak yang ‘menyebalkan’ sehingga sangat menguras energi anda. Buku ini akan menjelaskan tentang kepribadian yang super.
A.    Kedekatan Emosional ≠ Kedekatan Fisik
Kebanyakan orangtua berlagak seperti ‘supervisor’ pada anaknya. Sehabis pulang kerja, anak diberondong dengan berbagai pertanyaan yang bertubi-tubi. “sudah belajar belum?”. Pertanyaan seperti inilah yang yang diartikan sebagai ‘kedekatan’ oleh mereka. Padahal, anak akan merasa bosan dengan pertanyaan yang itu-itu saja.
Seorang ayah/ibu akan berhasil dalam mendidik anak jika ia tidak hanya mempunyai kedekatan secara fisik dengan sang anak, tapi juga kedekatan emosional. Justru, kedekatan emosional lebih utama dan anda akan lebih mudah mengarahkan dan mendidik anak anda. Caranya yaitu, ubah pertanyaan yang itu-itu saj dengan mengganti, contoh “ hai nak, bagaimana kabarmu?”. Setelah anak anda menjawab, maka anda tahan dulu segala komentar dan nasehat yang anda sampaikan kepadanya. Cukup jadilah pendengar yang setia. Tanggapi dengan ekspresi yang wajar sebagai wujud penghargaan. Jika yang disampaikan adalah keburukan, maka jangan langsung menghakiminya. Katakan bahwa anda sedih mendengarnya dan ceritakan bahwa anda pernah mengalaminya.
Hal yang perlu anda perhatikan adalah ketika mendengarkan anak anda bercerita, pastikan bahwa anda tidak melakukan apapun. Tatap matanya dan dengarkan dengan penuh perhatian. Dan sikaplah bahwa anak itu ingin dinomorsatukan oleh kedua orangtua.
B.     Cerdas Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai, kecerdasan menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk menilai bahwa jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan orang lain. Cara mengembangkan kecerdasan spiritual anak adalah:
1.      Teladan
Keteladanan menjadi hal yang dominan dalam mendidik anak. Anak pada dasarnya akan meniru apa yang dilakukan orang-orang disekelilingnya, terutama keluarga. Maka dalam penanaman kecerdasan spiritual, harus memberi teladan yang baik karena anak selalu meniru apa yang dilakukan orang disekelilingnya.
2.      Bantulah anak anda untuk merumuskan tujuan hidupnya.
Nyatakan kepada anak bahwa ada berbagai tingkat tujuan, mulai dari tujuan paling dekat sampai tujuan paling jauh, yakni tujuan akhir kita. Banyak orangtua yang mendoktrin anaknya dengan tujuan hidup yang sebenarnya tidak begitu dipahami anak. “jika kamu besar nanti, kamu harus jadi orang kaya dan pintar”. Anak yang didoktrin dengan hal yang bernilai duniawi, maka yang akan didapatkan anak itu hanyalah sebuah nafsu ambisi yang tidak pernah terpuaskan.
3.      Bawalah anak ke alam ‘kesucian’
Sesibuk apapun, anda harus tetap meluangkan waktu untuk membawa anak anda ke alam kesucian. Maksudnya, membawa perilaku anak ke dalam kecerdasan spiritual. Contohnya mengajak anak mengkaji kitab suci atau melaksakan kewajiban manusia sebagai makhluk Tuhan. Biarlah anak anda memperhatikan cara anda berdoa kepada Tuhan dan lain sebagainya.
4.      Mendongenglah!
Sesibuk apapun anda, luangkan waktu untuk mendongengkan atau membacakan cerita. Tapi, apabila terlalu sibuk, maka suruhlah pengasuh anak atau yang lainnya untuk mendongengkannya. Misalnya, dongeng yang mengandung nilai moral, yang bermanfaat bagi anak anda.
C.     Disiplin Dalam Tugas dan Aturan
Sebuah aturan itu harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi untuk melakukannya. Masalah mendisiplinkan anak tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Dalam dunia yang ideal, orangtua harus mempunyai kesabaran, toleransi, pengertian, fleksibilitas, dan energi yang tak terbatas dalam membimbing anak. Dibawah ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan orangtua dalam mendisiplinkan anaknya:
1.      Membentak dan berteriak
2.      Memukul
3.      Mengomel
4.      Menggurui
5.      Memaksa
6.      Pelabelan yang negatif
Beberapa kesalahan diatas rasanya sudah menjadi rahasia umum dikalangan orangtua. Bahkan, hampir semua oragtua melakukannya! Fakta membuktikan bahwa cara-cara seperti itu ternyata tidak efektif. Banyak anak yang meresponnya dengan sangat negatif, seperti pura-pura tidak mendengar dan melawan.
Mendisiplinkan anak dengan cara yang baik akan menumbuhkan rasa hormat. Selain itu, rasa kesanggupan akan terbangun dalam diri anak karena mereka belajar mengasah bagaimana me-menage diri sendiri.
Saat anak melakukan tindakan yang tidak dapat dimaafkan, pertama-tama yang harus anda lakukan adalah “memberi petunjuk”. Artinya, lakukan kontak mata dengan anak anda, lalu dengan suara tegas dan tenang, berilah petunjuk tindakan yang anda ingin dia lakukan. Hal yang perlu anda perhatikan juga adalah pada saat memberikan petunjuk, jangan menggunakan saran atau pertanyaan seperti, “bagaimana kalau kamu berbuat...?” sampaikan dengan ringkas dan jelas, “lakukan...” atau , “ayo...”. Dan jangan memberikan petunjuk secara tiba-tiba.
Jika anak anda mematuhi perintah anda, berilah ia pujian yang selayaknya. Jika tidak mematuhi, ulangi petunjuk yang sama. Jika tidak mematuhinya lagi, maka acuhkan dulu sementara, dan tunggulah. Jika selama didiamkan anak anda mulai mengerjakan, maka pujilah. Jika selama didiamkan dia tidak mengerjakan, lakukan langkah berikutnya, misal dengan mengirimkannya dalam time out  (waktu jeda).
1.      Time Out
Sebuah teknik disiplin yang dilakukan dengan cara mengisolasi anak dalam ruangan yang kurang nyaman baginya selama beberapa menit. Teknik ini sangat dianjurkan oleh para ahli dalam menghadi anak yang nakal dan kurang disiplin. Sebelum melakukan time out, sebaiknya anda memberikan peringatan kepada anak anda.
Setelah waktu time out selesai, orangtua harus menjelaskan kenapa si anak dikenai time out. Kemudian, nasehatilah mengenai perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh anak saat anak dalam keadaan tenang. Hal yang perlu diingat adalah bahwa time out menjadi tidak efektif bila dilakukan terlalu sering.
2.      Grounded
Teknik mendisiplinkan anak dengan cara mewajibkan menyelesaikan suatu tugas agar mendapat kesenangannya kembali. Misalnya, bila anak anda sedang bermain game saat jam belajar, maka yang harus anda lakukan pada teknik grounded adalah melarang anak anda bermain game sebelum ia belajar dengan anda bersikap tegas dan konsisten dalam mendisiplinkan anak.
D.    Mandiri dan Bertanggung Jawab
Mempunyai anak yang tidak mandiri dan tidak bertanggung jawab, tentu akan sangat merepotkan anda. Lantas, apa saja yang anda lakukan untuk melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab pada anak anda?. Diantaranya:
1.      Berikan penjelasan dan pemahaman
2.      Berikan anak dorongan dan dukungan
3.      Beri anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya
4.      Berikan reward dan punishment.

BAB III
KEKUATAN BAKAT DAN CITA-CITA ANAK
Setiap orang pasti mempunyai impian dan cita-cita. Orangtua manapun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya kelak. Untuk menggapai impian jangka panjang sang anak, dibutuhkan sebuah pola asuh yang terencana dan terfokus serta konsisten.
A.    Seberapa Penting Nilai Sebuah Cita-Cita?
Alangkah bijaknya jika anda memperhatikan jenis profesi yang diminati atau mempunyai nilai jual. Artinya, dalam membangun sebuah harapan/cita-cita, cobalah untuk meramalkan kira-kira pada tahun sekian, saat anak  anda sudah siap memasuki dunia kerja, jenis profesi apa yang paling banyak dibutuhkan. Namun, jika anda tidak menginginkan anak anda memasuki dunia kerja sebagai karyawan, persiapkan anak anda sejak dini untuk menjadi seorang wirausahawan, PNS, atau yang lainnya.
Orang yang takut mempunyai cita-cita dan tajut gagal atau tidak percaya terhadap kemampuan diri sendiri adalah kebanyakan alasan yang mereka jadikan tameng. Padahal dengan cita-cita yang fokus, akan mampu mengarahkan kita pada langkah hidup yang diambil.
B.     Bangun dan Fokuskan
Membangun cita-cita sangat mudah. Anda tinggal bertanya kepada anak anda dan dia akan menjawab sesuai yang diinginkannya. Anda harus ingat bahwa tidak semua anak mempunyai cita-cita seperti tokoh idola. Cita-cita anak kecil mungkin saja akan berbeda dengan cita-citanya ketika remaja atau dewasa. Penyebab yang sangat mungkin adalah karena mereka tidak pernah diajari untuk membangun sebuah cita-cita dengan sungguh-sungguh.
Sekitar 70% anak tidak mempunyai cita-cita yang fokus. Tidak heran jika masyarakat kita hidup mengikuti aliran air, tidak ada rencana dan persiapan yang matang. Akibatnya, jumlah anak berprestasi sangat sedikit dan pengangguran meningkat tajam. Cara membangun anak agar fokus terhadap cita-citanya adalah:
1.      Jangan memaksa cita-cita yang anda inginkan kepada anak.
2.      Hadirkan sosok idola yang anak inginkan/cita-citakan.
3.      Bersungguh-sungguh dalam mengembangkan cita-cita anak.
4.      Banyaklah memotivasi anak.
5.      Ikutkan dalam ajang audisi
6.      Bangun kekuatan pada diri anak, dengan cara:
a.       Mintalah anak anda untuk menuliskan cita-citanya secara khusus pada selembar kertas.
b.      Bimbing dan arahkan untuk menulis keuntungan dan alasan jika cita-citanya tercapai.
c.       Mintalah anak anda menuliskan pada kertas yang sama strategi untuk meraih cita-citanya.
d.      Tetapkan batas waktu (deadline) dan ingatkanlah anak anda setiap waktu.

C.     Berdoalah
Manusia adalah makhluk yang tidak mempunyai kekuatan tanpa kehendak Tuhan. Jika anda telah berusaha keras dalam membagi waktu (antara bekerja dan mendidik anak), maka berdoalah karena ada keajaiban di balik doa. Doa merupakan bentuk ketawakalan. Ajari pula anak anda berdoa. Jelaskan padanya bagaimana cara berdoa yang baik.

BAB IV
ANAK CERDAS DENGAN GAYA BELAJAR MAKSIMAL
A.    Kenapa Bisa Berbeda?
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, meskipun mereka lahir dari rahim yang sama. Sebenarnya, gaya belajar terbentuk karena beberapa faktor, antara lain faktor bawaan (fisik) dan pola asuh (kebiasaan). Hal yang paling penting untuk anda ketahui adalah bahwa tidak ada gaya belajar yang paling benar dan paling baik. Semua gaya belajar akan sesuai jika pembelajar mengenali gaya belajar yang paling cocok bagi dirinya. Jadi, orangtua harus paham gaya belajar seperti apa yang cocok dengan anaknya.
Sebenarnya tidak ada anak yang murni 100% sebagai pembelajar visual, pembelajar audio, atau pembelajar kinestetik. Banyak anak yang memiliki kombinasi antara ketiganya. Jika gaya belajar anak anda berbeda dengan gaya belajar anda, maka suruhlah atau minta bantuan ke saudara-saudara anda yang setipe dengan anak anda dalam belajar.
B.     Bagaimana Mengenalinya?
Cara mengenali gaya belajar anak anda yaitu dengan melakukan pegamatan atau observasi. Cara lain yang dapat anda lakukan adalah dengan memperhatikan jenis mainan yang disukai. Intinya, gaya setiap anak dalam beraktivitas adalah cerminan dari gaya belajar mereka. Oleh karenanya, jika anda dapat mendeteksi kecenderungan mereka dalam beraktivitas, hal itu akan sangat membantu anda dalam memilih model belajar yang tepat bagi mereka.
C.     Tiga Tipe Gaya Belajar
1.      Gaya belajar visual
Anak dengan gaya belajar seperti ini lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, selain mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.
Ø  Ciri-ciri gaya belajar visual:
a.       Jika berbicara, gerakan bola matanya sering kearah atas.
b.      Nada suaranya cenderung tinggi.
c.       Napasnya pendek.
d.      Mengakses informasi dengan elihat ke atas.
e.       Tempo bicara cepat.
f.       Kurang mampu menerima informasi secara lisan.
g.      Dapt duduk tenag di tengah situasi yang ribut.
Ø  Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.       Gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi (film, gambar dan lainnya).
b.      Koleksi berupa buku, baik pelajaran maupun nonpelajaran.
c.       Ajari anak membuat peta konsep.
d.      Gunakan alat peraga dalam memberikan informasi.
e.       Perhatikan penerangan di dalam kamar belajar anak.
f.       Disiplin ditegakkan dengan ‘teladan’.
2.      Gaya belajar auditori
Anak dengan gaya belajar auditori biasanya tidak membutuhkan kontak mata dengan si pengajar atau pelajaran yang sedang dikerjakan. Gaya belajar ini sangat mengandalkan indera pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat.
Ø  Ciri-ciri anak dengan tipe ini:
a.       Gerakan bola mata sejajar dengan telinga.
b.      Suara jelas dan kuat.
c.       Bicara lebih sedikit.
d.      Mengakses informasi dengan menengadahkan kepala.
e.       Perhatiaannya mudah terpecah dan jika belajar dengan cara menggerakkan bibir/bersuara saat belajar.
f.       Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
g.      Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya, seperti hadirnya orang baru.
Ø  Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.       Gunakan alat perekam sebagai alat bantu.
b.      Sering-seringlah mengajak anak anda berdiskusi.
c.       Cobalah untuk membaca informasi kemudian diringkas dalam bentuk lisan.
d.      Lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
e.       Penegakan disiplin cukup dengan kata-kata.
f.       Jauhkan anak dar suara TV atau radio, karena hal ini akan mengganggunya.
3.      Gaya belajar kinestetik
Anak dengan gaya belajar kinestetik sangat suka bergerak dan cara mereka belajar memang membutuhkan unsur gerak fisik. Mereka akan tersiksa jika dipaksa duduk diam saat belajar. Biasanya, guru yang tidak mengerti akan memberikan label “nakal” pada mereka.
Ø  Ciri-ciri anak dengan tipe ini:
a.       Menerima informasi atau pelajaran dengan cara menyentuh, berdiri berdekatan, dan banyak bergerak.
b.      Saat membaca sambil menunjuk tulisan.
c.       Anak tidak dapat duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran.
d.      Anak merasa dapat belajar lebih baik bila berjalan.
e.       Gerakan bola mata kearah bawah.
f.       Suara cenderung berat.
g.      Menggunakan gerakan atau bahasa tubuh.
h.      Mengakses informasi dengan melihat ke bawah.
Ø  Pendekatan yang harus anda lakukan:
a.       Gunakan komputer sebagai sarana penunjang alat belajar anak.
b.      Penegakan disiplin paling efektif dengan teknik time out.
c.       Cari buku-buku pelajaran bergambar.
d.      Metode bermain sambil belajar.
e.       Buat jeda ditengah waktu belajar secara tepat.
Apapun gaya belajar anak anda, mereka tetap dapat berprestasi bila anda dapat mengimbangi (menerima dengan ikhlas) terhadap gaya belajarnya.

BAB V
METODE BELAJAR SUKSES
A.    Otak, Komputer Tercangih di Dunia
Otak adalah organ yang dianggap sebagai pemimpin tubuh. Dia adalah sistem yang paling kompleks. Otak manusia memiliki kapasitas penyimpanan informasi yang tidak terbatas. Setiap manusia memiliki potensi menjadi genius. Menurut penelitian, rata-rata manusia baru mempergunakan kemampuan otaknya kurang dari 1%. Cara mendongkrak kemampuan otak adalah dengan manajemen otak (brain namagement).
1.      Keseimbangan otak kanan dan kiri
Otak terbagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan kiri. Masing-masing hemisfer memiliki karasteristik dan fungsi tersendiri. Otak kiri lebih banyak berperan pada hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas berbahasa, misalnya menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. Begitu juga saat kita menghitung dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah. Otak kiri memiliki sifat memori jangka pendek. Sebaliknya, saat anda menikmati pemandangan, lukisan dan musik, maka otak kanan anda yang sedang bekerja. Otak kanan memiliki sifat memori jangka panjang. Sebagai buktinya, biasanya kita lebih mengingat wajah seseorang daripada namanya.
Selama ini, para pelajar lebih menggunakan otak kirinya  dalam kegiatan belajar. Maka dari itu, otak kiri mendapatkan beban yang terlalu banyak. Inilah yang sering menjadikan stres pada pelajar. Sementara itu, otak kanan lebih banyak dalam kondisi istirahat, seperti melamun.
2.      Brain Management
Merupakan kegiatan memahami dan meningkatkan kemampuan otak agar selalu dapat memperbarui potensi dan kapasitasnya sendiri. Berikut ini adalah caranya:
a.       Gunakan kedua belah otak kita untuk bekerja.
b.      Belajar bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien.
c.       Gunakan otak kita sebagaimana otak kita ingin dipergunakan.
B.     Trik Belajar
1.      Teknik mendengar
Teknik mendengar merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman anak akan sesuatu hal yang disampaikan. Saat anda hendak memberikan nasehat berharga kepada buah hati, biasanya dalam benak anda hanya ada satu idesaja. Namun, ternyata kata-kata yang anda sampaikan meluas hingga menghabiskan waktu. Jadi pengolahan kata-kata itu sangat penting. Berikut yang dikategorikan kata-kata penuntun:

Jenis Kata Penuntun
Contoh
Ungkapan penekanan
Yang terpenting...
Hendaknya diingat bahwa...
Terutama...
Kata pengubah arah
Tetapi; lawannya
Namun; bagaimanapun juga
Kata contoh
Misalnya; contohnya
Teristimewa; seperti
Kata tambahan
Pertama-tama; juga
Berikutnya; akhirnya
Kata kesimpulan
Oleh karena itu; maka dari itu
Singkat kata
Kata sebab akibat
Jika...., maka....

Dengan mengetahui kata-kata penuntun tersebut, proses mendengar menjadi lebih efektif. Maka dari itu, diharapkan anak-anak tahu kalimat mana saja yang harus dicatat dan dia ingat.
2.      Teknik membaca
Selama ini kita terjebak dalam mitos bahwa membaca pelan lebih baik. Namun, tahukah anda bahwa membaca pelan tak selalu lebih efektif, lebih bermanfaat, dan lebih bisa memahami isi bacaan. Yang kita butuhkan adalah keterampilan membaca efektif sehingga kita dapat mengatur kecepatan membaca sesuai kebutuhan (konsentrasi).
Hal yang harus anda ajarkan pada anak agar dapat membaca cepat:
a.       Tekankan asas manfaat.
b.      Melakukan survei bacaan (lihat rangkaian teks tertentu untuk menemukan informasi yang spesifik).
c.       Selesai satu bab, beri waktu pada otak untuk mengolah informasi yang baru saja didapat.
d.      Lihat kembali secara sekilas bagian awal dan akhir sebuah tulisan.
e.       Ajak anak memasuki dunia yang dibacanya.
Yang terpenting dalam membaca adalah menemukan kata kunci atau konsep dan pertanyaan yang mungkin terungkap dari lingkup bacaan tersebut. Jadi, keefektifan dalam membaca tidak tergantung pada kecepatan membaca.
3.      Teknik mencatat
Catatan atau ringkasan merupakan dokumentasi informasi. Makin bertambahnya waktu, makin bertambahnya pula informasi yang diterimanya. Tidak mungkin jika menyimpan semuanya hanya dalam ingatan kita. Oleh karena itu, kepandaian merekam informasi dan mendokumentasikannya menjadi sebuah ringkasan yang rapi, baik, dan mudah dipelajari kembali menjadi salah satu pendukung. Cara membuat dokumentasi informasi menjadi menyenangkan dan lebih bermakna bagi anak, antara lain:
a.       Note-making
Cara mencatat dengan konsep membuat garis vertikal yang membagi halaman buku menjadi 2 bagian kanan dan kiri seperti tabel.
b.      Mind-mapping
Teknik mind map adalah anak hanya cukup belajar dari kata-kata kunci suatu materi saja atau ide/gagasan utama dengan kata kuncinya itu diberi garis bawah.
4.      Teknik bertanya
Bertanya merupakan salah satu cara belajar aktif dan terbukti mampu membuat informasi yang diperoleh menjadi lebih berarti dan lebih “menempel” di otak.
Ada beberapa teknik bertanya di antaranya:
a.       Teknik bertanya ya/tidak, yaitu sistem bertanya yang jawabannya “ya” atau “tidak”.
b.      Why question, yaitu teknik menggunakan kata tanya “mengapa” sebagai upaya untuk meminta penjelasan.
c.       5WH, yaitu teknik dari pengembangan dari teknik why question penambahan kata-kata (what, where, when, who, which, and how).
d.      Elaborasi pertanyaan, yaitu teknik pengembangan why question dengan 5WH.
5.      Teknik mengingat
Menghafal adalah upaya aktif untuk memasukkan informasi ke dalam otak. Mengingat adalah upaya aktif untuk mengeluarkan informasi dari dalam otak. Keduanya merupakan puncak segala aktivitas otak. Terdapat sistem mengingat yang paling sering digunakan:
a.       Sistem asosiasi
Metode mengingat kata/istilah dengan menghubungkan satu kata dengan kata yang lainnya. Ada dua sistem, yaitu sistem rantaian (membanyangkan benda) dan sistem cerita (menceritakan).
b.      Sistem kunci ingatan
Untuk mempermudah mengingat, gunakan kata kunci yang terdapat pada kalimat atau paragraf yang harus diingat.
c.       Sistem lokasi
Cara mengingat informasi (misal, beberapa benda) dengan cara menghubungkannya dengan lokasi benda tersebut berada. Lokasi yang digunakan sebaiknya merupakan tempat yang benar-benar telah dikenali dengan baik.
d.      Sistem pengelompokan
Sistem pengelompakan merupakan metode untuk mengingat dengan membagi informasi yang harus diingat ke dalam beberapa kelompok. Contohnya, menghafal nomer ponsel dengan mengelompokkan angka-angkanya dengan memenggal angka menjadi 4 dijid misal, 0856-4166-xxxx.
e.       Sistem singkatan-tarikan
Sistem ini merupakan gabungan dari akronim dan akrostik yang menghasilkan kata atau cerita baru. Akronim adalah kata yang diciptakan dari abjad pertama sekelompok kata, misal Evaluasi Belajar Tahap Akhir menjadi EBTA. Sementara itu, akrostik merupakan kependekan dari kata-kata, misal Catur Wulan menjdi Cawu. Jadi sistem singkata-tarikan merupakan gabungan dari akronim dengan akrostik.
f.       Sistem kartu kilas
Metode untuk mengingat  dengan membuat kartu kilas seukuran kartu remi berbentuk balok dengan bergagai warna, contohnya warna merah untuk rumus matematika dan lain sebagainya.
g.      Sistem pasak bentuk
Sistem mengingat informasi berdasarkan kemiripan bentuknya dengan benda lain yang telah dikenali. Contoh:
Angka
Bentuk
0
Bola
1
Tiang bendera
2
Angsa
3
Telinga

Hal yang terpenting adalah menjadikan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dengan teknik belajar tersebut, diharapkan prestasi anak dapat melejit meskipun anda tidak selalu melakukan pengawasan ekstra pada jam-jam belajarnya.

BAB VI
BRAIN FOOD
A.    Nutrisi Itu Penting!
Pada usia 0-3 tahun perkembangan anak sangat pesat, sering disebut dengan periode emas. Perkembangan kecerdasan anak merupakan fondasi dasar yang penting untuk tumbuh kembang masa depannya. Untuk mendukung tumbuh kembang otaknya, dibutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang. Macam nutrisinya yaitu karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, vitamin, mineral serta nutrisi lain yang berguna untuk perkembangan kecerdasan anak seperti DNA, kolin, dan prebiotik serta mikronutrein.
Meskipun masa penting perkembangan otak anak di usia 0-3 tahun, bagi orangtua masa perkembangan anak tidak hanya di usia itu. Perkembangan otak bersamaan dengan bertambahnya usia, jadi asupan nutrisi itu sangat penting.
B.     Meningkatkan Kemampuan Otak
Otak cerdas tidak diperoleh dengan instan. Jika anda ingin meningkatkan kemampuan otak anak anda yang meliputi kesadaran mental, peningkatan memori, dan peningkatan kewaspadaan, berikut adalah cara-cara mudah yang dapat anda lakukan:
1.      Olahraga
2.      Hidrat (minuman penyegar)
3.      Rangsang panca indra (stimulus-respon)
4.      Kebahagiaan (jangan keadaan stres)
5.      Bermain game sederhana
6.      Menonton TV
7.      Menjelajah internet
8.      Belajar sesuatu yang baru
9.      Jangan buang waktu
10.  Meningkatkan memori (melihat, mendengar, bekerja)
11.  Tidur secukupnya
C.     Fenomena Suplemen Kecerdasan Otak
Suplemen adalah obat untuk mendukung kerja otak. Dalam memberikan suplemen pada anak anda, maka ada beberapa tips bagaimana memilih suplemen yang baik untuk anak:
1.      Pastikan suplemen apa yang dibutuhkan oleh anak.
2.      Pastikan suplemen memang khusus untuk anak.
3.      Pilih suplemen yang berdosis rendah.
4.      Komposisi suplemen harus sesuai dengan standar.
5.      Bila nak sedang mengidap penyakit tertentu, pastikan suplemen tidak mengakibatkan kontraindikasi dengan penyakit anak.
D.    Utamakan Sarapan Pagi
Sarapan pagi sangat penting bagi anak. Karena sarapan pagi mengaktifkan konsentrasi lebih lama kepada siswa. Selain itu mengoptimalkan kerja otak dan tubuh. Namun ada beberapa arternatif apabila tdak bisa menyediakan sarapan pagi, yaitu memberi anak bekal makanan. Sehingga anda tak perlu khawair.

BAB VII
TIPS-TIPS CERDAS UNTUK ORANGTUA SIBUK
A.    Bagaimana Anda Memanajemen Waktu Anda?
Bagi orangtua yang sibuk, apabila tidak memiliki pembantu rumah tangga maka yang dilakukannya adalah dengan memanajemen waktu. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen waktu yang bagus dan rapi agar semuanya dapat teratasi. Diantaranya:
1.      Tetapkan rutinitas di pagi hari
2.      Ajari anak bekerja
3.      Berkomunikasilah!
4.      Hindari sifat over perfectionist
5.      Mulai dari hal yang besar!
6.      Bersikaplah tenang dan santai dengan segala kesibukan anda
B.     Tips Agar Anak Mudah Belajar
1.      Menciptakan suasana belajar atau ruang belajar yang menyenangkan.
2.      Mendorong anak belajar lebih penting daripada menuntut anak untuk beljar.
3.      Kenali tipe dominan cara belajar anak.
4.      Belajar dengan jeda waktu lebih baik daripada sistem kebut semalam.
5.      Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada disekitarnya.
C.     Agar Anak Dapat Mengatur Uang
1.      Mengajarkan anak mengelola uang sejak dini akan menjadi kebiasaan anak hingga beranjak dewasa.
2.      Jelaskan pada anak susahnya mencari uang.
3.      Jika anda bebelanja bersama anak, biarkan ia membayar belanjanya sendiri dengan uang yang dimilikinya.
4.      Beri uang saku yang cukup, jangan berlebihan bahkan jangan sampai kurang karena akan menimbulkan kecemburuan sosial.
5.      Jika anak menginginkan suatu barang yang tidak berhubungan dengan pendidikannya, ajarka ia untuk menabung.
6.      Ajarkan padanya agar tidak melupakan orang-orang yang tidak seberuntung dia.
7.      Ajarkan anak untuk membuat anggaran sederhana antara pemasukan dan pengeluaran.
D.    Agar Anak Bisa Menjaga Diri
1.      Kuatkan ilmu spiritual anak, jika anak mempunyai imam yang kuat, ia akan takut melakukan hal diluar ajaran agama.
2.      Ikutkan anak pada ekstra bela diri atau sejenisnya.
3.      Berikan anak handphone dan nomor penting jika ia sedang mengalami kesulitan.
4.      Ajarkan pada anak untuk memilih pergaulan yang sehat.
5.      Batasi pergaulan anak agar tidak terlalu bebas.
E.     Tips Menghadapi Emosi Anak
1.      Hindari merespon kemarahan anak dengan teriakan dan omelan.
2.      Hindari menyudutkan anak saat ia sedih.
3.      Hindari meremehkan rasa anak takut terhadap sesuatu, misal takut gelap.
4.      Ungkapkan rasa bangga anda pada anak untuk menghindari rasa cemburu anak pada orang lain.
5.      Bangun terus komunikasi anda dan anak.
6.      Rencanakan liburan dengan anak.
7.      Usahakan meluangkan waktu sarapan atau makan malam dengan anak.
F.      Tips Untuk Anak Yang Kecanduan Game
1.      Berikan waktu luang dan perhatian pada anak.
2.      Berikan permainan yang mengandung unsur edukatif.
3.      Beri batasan waktu bagi anak dalam bermain game.
4.      Tanamkan keagamaan pada anak.
5.      Berikan kesibukan lain pada anak, misal les musik.
6.      Berikan sanksi ringan pada anak jika ia melupakan tanggung jawabnya.
G.    Pengawasan Dunia Maya Anak
1.      Sebisa mungkin mendampingi anak selama mengakses internet.
2.      Beri batasan waktu.
3.      Libatkan anda dalam dunia maya anak, dengan menjadi teman facebook.
4.      Libatkan anggota rumah untuk mengawai anak.
5.      Gunakan software di komputer anak untuk memonitor aktivitasnya.
6.      Batasi uang sakunya untuk menghindari anak mengakses informasi di warnet.
7.      Erikan handphone yang tidak ada fitur internet.
H.    Tips Membentuk Anak Bertanggung Jawab
1.      Beri anak kepercayaan untuk menjalankan tugasnya sesuai kemampuannya.
2.      Beri anak pekerjaan sesuai dengan kemampuan, kondisi, dan suasana hatinya.
3.      Andalkan anak dalam menjalankan tanggung jawabnya.
4.      Jangan terjebak untuk menyelesaikan tugas-tugas anak.
5.      Berikan latihan pada anak untuk mengelola keuangannya sendiri.



èAnlisis Isi Buku:

·         Menurut saya, buku ini sangat bermanfaat sekali bagi pembaca khususnya para orangtua yang sibuk. Bagi saya yang belum menjadi orangtua, sangat senang sekali membaca buku ini, karena mengajarkan memberi saya arahan bagaimana mendidik anak agar menjadi anak yang berprestasi, baik spiritualnya maupun intelektualnya. Senang rasanya mengatahui tindakan dan tips dalam mengajarkan anak berbuat  yang positif. Saya rasa, setiap karya yang tercipta pasti tidaklah sempurna dan ada kekurangan, tapi saya merasa bangga membaca buku ini. Sebab, memberi informasi yang berguna bagi para pembaca. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar